Manjau Muli Custom (Premarital Introduction) in Lampung Sungkai Bunga Mayang Indigenous Community in the Perspective of Islamic Law

Authors

  • Muhammad Iskandar Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Kotabumi Lampung, Indonesia
  • Alamsyah Alamsyah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.25217/jm.v9i1.4749

Keywords:

adat, Manjau Muli, 'Urf

Abstract

Dealektika antara adat kebiasaan pada suatu tempat dan agama islam selalu menghasilkan  hal yang menarik dalam pandangan akademik dan perkembangan hukum islam. Perdebatan antara yang memepngaruhi dainatara keduanya selalu hangat. Kearifan lokal dengan segala keunikannya dan norma – norma syariat islam yang berkembang dimasyarakat membawa hukum – hukum baru dalam kehidupan. Baik melalui cara difusi, akulturasi dam lain-lainya. Masyarakat adat lampung memiliki kebiasaan yang unik untuk dikaji sslah satunya terletak pada dat perkenalan pra-nikah diantaranya adalah Manjau muli  yakni  tradisi untuk berkunjung bersilaturahmi kerunah seorang gadis bertujuan untuk saling mengenal diri dan keluarga  masing-masing sebelum melangkah kedalam jenjang pernikahan. Hal ini kemudian  ditimpali oleh nilai-nilai dari norma ajaran islam yang juga memiliki aturan perkenalan pra-nikah.selain itu islam sendiri memiliki standar untuk urf yang ada dalam ajarannya. Penelitian ini bertujuan mengkaji bagaimana latar belakang, tatacara dan tujuan adat manjau muli dan mengkaji hukunya dalam islam. Penelitian ini bersifat kalitatif dengan jenis penelitian lapangan atau studi kasus. Berdasrkan hasil penelitian dan analisis data adat manjau muli termasuk dalam urf shahih dan tidak ditemukan nilai yang menyimpang dari ajaran islam.

References

A.B. Wiranata, I. G. (2015). Hukum Adat Indonesia; Perkembangannya Masa ke Masa”,. PT Citra Aditya Bakti.

ADH, U. (2024, Maret 2). Wawancara Pra-survei dengan tokoh adat lampung sungkai [Komunikasi pribadi].

Alamsyah, R., Thoyyibah, I., & Novianti, T. (2021). PENGARUH TEORI RECEPTIE DALAM POLITIK HUKUM KOLONIAL BELANDA TERHADAP HUKUM ISLAM DAN HUKUM ADAT DALAM SEJARAH HUKUM INDONESIA. PETITA, 3(2), 343–362. https://doi.org/10.33373/pta.v3i2.3875

Alkahfi, A. (2023). Pandangan Hukum Islam Tentang Tradisi Manjau Kebayan Sebelum Akad Perkawinan Dalam Adat Lampung Saibatin(Studi di Dusun Banding Agung Desa Way Kerap Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus). UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG.

Anwar, C., Syafe’i, I., & Fernando. (2023). KHAZANAH PENDIDIKAN ISLAM BERBASIS KEARIFAN LOKAL: Analisis Nilai dalam Tradisi Manjau-Maju Perkawinan Adat Lampung Saibatin. Hikmah, 20(1). http://e-jurnal.staisumatera-medan.ac.id/index.php/hikmah/article/view/198

Aprilianti, & Kasmawati. (2022). Hukum Adat Di Indonesia (Cetakan Petama). Pusaka Media. http://repository.lppm.unila.ac.id/47458/1/Hukum%20Adat.pdf

Ashori, D. (2023). Sungkai Bunga Mayang (SBM). Sungkai Bunga Mayang. https://sungkaibungamayang.com/page/organisasi

Asnawi., H. S. (2023). Perkawinan Penganut Aliran Penghayat Kepercayaan di Provinsi Lampung dan Dampaknya Terhadap Hak Asasi Perempuan Perspektif: Hukum Keluarga Islam dan Konvensi Internasional [dalam DISERTASI Program Doktor (S3) Pascasarjana (PPS) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung]. http://repository.radenintan.ac.id/22698/

Cristian, S. (2022, Maret 29). Manjau Muli cara nganjang atau ngapeli gadis sungkai. Indosiana. https://www.indonesiana.id/read/162828/manjau-muli-cara-nganjang-atawa-ngapeli-gadis-sungkai

Efendi, S. (2015). Ushul Fiqh (Cetakan Ke VI). Kencana.

Firdawaty, L., Sukandi, A., Niaz, N. S., & Asnawi, H. S. (2023). Yusuf Al-Qardhawi’s Perspective of Ihdad and its Relevance to Career Women’s Leave Rights in Bandar Lampung. Jurnal Ilmiah Al-Syir’ah, 21(2). https://doi.org/10.30984/jis.v21i2.2343

Fadilah, Y. (2018). PEMBERIAN GELAR ADAT (Studi Tentang Prosedur, Makna, Fungsi Pemberian Gelar Adat, Pada Masyarakat Lampung Pepadun Sungkai Di Desa Gedung Ketapang, Kecamatan Sungkai Selatan, Kabupaten Lampung Utara). UNIVERSITAS LAMPUNG.

Fajri, N. (2022). TRADISI MANJAU PEDOM PADA UPACARA PERNIKAHANDI DESA NAPAL KECAMATAN KELUMBAYAN KABUPATEN TANGGAMUS-LAMPUNG. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN.

Farhanah, N., & Asshiddiqy, M. I. (2021). Hukum Menghadiri Digital Wedding Invitation (Interpretasi Hadist Ahkam). Jurnal Tana Mana, 2(2), 94–102. https://doi.org/10.33648/jtm.v2i2.180

Habib Shulton Asnawi dan M. Anwar Nawawi. (2022). Hegemoni Patriarkhisme Hak Keadilan Perempuan dalam Undang-Undang Perkawinan di Indonesia. The Journal Publishing. http://thejournalish.com/ojs/index.php/books/article/view/358

Habib Shulton Asnawi, M. A. N. (2022). Dinamika Hukum Perkawinan di Indonesia: Tinjauan Hukum Keluarga Islam terhadap Legalitas Perkawinan Kepercayaan Penghayat. Bildung. https://penerbitbildung.com/product/dinamika-hukum-perkawinan-di-indonesia-tinjauan-hukum-keluarga-islam-terhadap-legalitas-perkawinan-kepercayaan-penghayat/

Hadi Kusuma, H. (2014). Pengantar ilmu hukum adat indonesia (Cet Ke-3). Mandar Maju.

Haroen, N. (1997). Ushul Fiqih 1. Logos Wacana Ilmu.

Huda, Moh. S. (2019). Pengertian, Sejarah Dan Pemikiran Ushul Fiqih. STAIN Kediri Press,.

Imron, A., & Pratama, R. A. (2020). Perubahan Pola-Pola Perkawinan pada Masyarakat Lampung Saibatin. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 22(1), 121. https://doi.org/10.25077/jantro.v22.n1.p121-130.2020

Inna, Y. T. (2015). PERANAN ADAT PASOLA SEBAGAI ALAT PEMERSATU ANTAR DAERAH DI KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Program Studi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan/S1 Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta. http://repository.upy.ac.id/142/1/Jurnal%20%20Yulita%20Tamo%20Inna.pdf

Kurniawan Ruslak Hammar, R. (2023). Mengenal Hukum Adat Nusantara. Lembaga Studi Hukum Indonesia (LSHI). https://stihcaritaspapua.ac.id/wp-content/uploads/2023/06/Mengenal-Hukum-Adat-Final.pdf

Luthfi, M., Asnawi, H. S., Ismail, H., & Zuhdi, M. N. (2022). Kejawen Science in Javanese Marriage and Its Implications for Household Harmony Household Harmony. SMART: Journal of Sharia, Traditon, and Modernity, 2(2). https://doi.org/10.24042/smart.v2i2.20605

Muharom, I. (2013). Belajar Mudah Kamus Bahasa Lampung. CV. Buana Cipta.

Mustaghfirin, H. (2011). SISTEM HUKUM BARAT, SISTEM HUKUM ADAT, DAN SISTEM HUKUM ISLAM, MENUJU SEBAGAI SISTEM HUKUM NASIONAL SEBUAH IDE YANG HARMONI. Jurnal Dinamika Hukum, 11(Edsus). https://doi.org/10.20884/1.jdh.2011.11.Edsus.265

Mu’in, Fathul, Firdaweri, H. M. (2022). Analysis on the Decisions of the Tanjungkarang and Metro Religious Courts TowardState Civil Apparatus Divorce Case onIslamic and Positive Law Perspective. Mahkamah: Kajian Ilmu Hukum Dan Hukum Islam, 7(1). https://journal.iaimnumetrolampung.ac.id/index.php/jm/article/view/2442

Mu’in, F., Faisal, Fikri, A., Asnawi, H. S., & Nawawi, M. A. (2023). The Practice of Substitute Heirs in Indonesian Religious Court: Restricted Interpretation. Al-Ahwal, 16(1). https://doi.org/10.14421/ahwal.2023.16107

Nurjannah, Sultan, L., & Fatmawati. (2023). Teori-Teori Pemberlakuan Hukum Islam di Indonesia. Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin, Volume 1(Nomor 11). https://doi.org/10.5281/ZENODO.10370694

Online, N. (2024, Juni 19). Pendidikan Karakter: Menjadi NU, Menjadi Indonesia. https://nu.or.id/opini/pendidikan-karakter-menjadi-nu-menjadi-indonesia-ZGRNl#google_vignette

Owan Hermansyah Soetoto, E., Ismail, Z., & Pita Lestari, M. (2021). Buku Ajar Hukum Adat (Pertama). Madza Media.

Pradikta, H. Y. P., Sanjaya, P., Rica Dayani, T., & Shulton Asnawi, H. (2023). Efforts to Prevent Marriage at Child Age through Socialization and Education on the Risks of Early Marriage from the Perspective of Islamic Law. J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 8(1). https://doi.org/10.25047/j-dinamika.v8i1.3852

Rizal, F. (2019). Penerapan ‘Urf Sebagai Metode Dan Sumber Hukum Ekonomi Islam,. AL-MANHAJ: Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial Islam, Vol. 1 No. 2. https://doi.org/10.37680/almanhaj.v1i2

Rahman, R., Bakr, O. A., Asnawi, H. S., Mukhlishin, A., Muslih, M., & Hidayat, S. (2022). Mediator of Bhabinkamtibmas Mulyosari Village, West Metro Subdistrict, Metro City in Resolving Household Problems. SMART: Journal of Sharia, Traditon, and Modernity, 2(1). https://doi.org/10.24042/smart.v2i1.20599

Sabiq, A., & Lathif Abu Yusuf, A. (2009). Kaedah-Kaedah Praktis Memahami Fiqh Islami. Pustaka Al-Furqon.

Salim, H. M. (2015). ADAT RECHT SEBAGAI BUKTI SEJARAH DALAM PERKEMBANGAN HUKUM POSITIF DI INDONESIA. Al-Daulah (Jurnal Hukum Pidana Dan Tatanegara), 4(1). https://doi.org/10.24252/ad.v4i1.1504

Siddik, Z. (2017). Budaya Manjau Debingi (Studi Pergaulan Muli Mekhanai di Pekon Penengahan Kecamatan Karya Penggawa, Pesisir Barat) [Universitas Lampung]. http://digilib.unila.ac.id/27938/

Sunan. (2024, Maret 2). Wawancara tokoh adat lampung sungkai [Komunikasi pribadi].

Suwarjin,. (2012). Ushul Fiqih. Penerbit Teras.

Wikipedia. (2024). Suku Sungkai. https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Sungkai

Yulia. (2016). Buku Ajar Hukum Adat (Pertama). Unimal Press.

Yoki Pradikta, H., Budianto, A., & Asnawi, H. S. (2024). History of Development and Reform of Family Law in Indonesia and Malaysia. KnE Social Sciences, 2024(4). https://doi.org/10.18502/kss.v9i12.15863

Zaelani, A. Q., & Gegana, T. A. (2022). Pandangan ‘Urf Terhadap Tradisi Mitu Dalam Pesta Pernikahan Adat Batak. El-Izdiwaj: Indonesian Journal of Civil and Islamic Family Law, Vol. 3 No. 1. https://doi.org/10.24042/el-izdiwaj.v3il.

Zaelani, Z. (2020). HUKUM ISLAM DI INDONESIA PADA MASA PENJAJAHAN BELANDA: KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KOLONIAL, TEORI RECEPTIE IN COMPLEXU, TEORI RECEPTIE DAN TEORI TECEPTIO A CONTRARIO ATAU TEORI RECEPTIO EXIT. KOMUNIKE, 11(1), 128–163. https://doi.org/10.20414/jurkom.v11i1.2279

Downloads

Published

2024-06-30

How to Cite

Iskandar, M., & Alamsyah, A. (2024). Manjau Muli Custom (Premarital Introduction) in Lampung Sungkai Bunga Mayang Indigenous Community in the Perspective of Islamic Law. Jurnal Mahkamah : Kajian Ilmu Hukum Dan Hukum Islam, 9(1), 61–80. https://doi.org/10.25217/jm.v9i1.4749

Issue

Section

Articles